Saturday, November 5, 2016

REVIEW: Lipstick Purbasari Matte (81, 83, 89, 90)


Yap, i know. Telat banget buat ngereview lipstick ini sekarang. πŸ˜… Tapi berhubung lagi pengen membahas lipstick ini, jadi yaudahlah aku nulis aja yaa hihi
Tulisan ini lebih kepada kesan yang aku rasakan selama pemakaian lipstick purbasari matte ini. Jadi aku nggak akan bahas secara terperinci, karena di luar sana sudah banyak sekali beauty blogger yang mereview lipstick yang satu ini. Dan aku adalah salah satu korban yang teracuni review dari merekaπŸ˜‚
Well, ini aku pake udah cukup lama dan udah mulai bosen. Bagaimanapun dulu aku ngebet beli lipstick ini adalah karena penasaran sama reviewnya yang wow banget. Mulai dari yang susah banget di dapetnya, kudu mantengin olshop buat cek stock yang ada hingga akhirnya ikutan PO, kehabisan, dan segala macem repotnya dapetin lipstick ini.

Alhamdulillah aku bersabar menunggu lipstick ini ready di drugstore (khususnya warna yang aku pengen),  dan akhirnya malah ketinggalan jaman, keburu purbasari ngeluarin warna-warna baru yang untung aja warna barunya nggak membuat aku tergoda hihi.
Aku beli purbasari matte ini nyicil hingga dapet empat warna yang sudah aku incar (kehabisan stock melulu), dan keempat-empatnya beli secara offline.
Beda sama pas lagi ngehits, sekarang cek di online shop, mereka selalu ready semua warna.

Lanjut ke kesan selama pemakaian purbasari matte ini. Jadi, awalnya memang lipstick ini favorit banget. Tapi lama-lama bibirku jadi kering. Waktu dipake sih nggak ada masalah dan mampu menutup bibir yang kering dengan baik. Sayangnya, usai pake lipstick ini bibirku malah jadi makin kering 😒

Btw, meskipun udah banyak yg nge-share swatches lipstick ini, rasanya nggak afdol kalo nggak ikutan ngeshare jugaa πŸ˜„

urut dari atas : 81, 83, 89, 90

Berikut ini aku kasih sedikit penjelasan warnanya, siapa tau ada yang masih galau menentukan pilihan warna, semoga bisa sedikit membantu. 😊


Awalnya, nomer 81 aku pake buat sehari-hari. Waktu itu lagi seneng-senengnya pake lipstick warna nude kayak gitu. Warnanya orange kecoklatan. Pas banget buat dipake sehari-hari.


Waktu punya yang nomer 89, pemakaian sehari-hariku jadi beralih ke shade yang warnanya pink kalem ini. Pink-nya cewek banget pokoknya. Nggak mencolok kalo mau dipake sehari-hari.


Untuk nomer 83, meskipun warnanya bagus, tapi nggak cocok dan terlalu mencolok buat daily use. Warnanya ungu kemerahan. Biasanya aku combine nomer 83 ini dengan nomer 90, biar warnanya nggak terlalu gelap. Warna ini kayaknya lebih cocok untuk dipake ke kondangan atau acara sejenis itulah hehe


Sedangkan, nomer 90 itu warnanya persis banget sama nomer 81. Bahkan di bibirku kedua warna ini nyaris nggak ada bedanya. Tapi sebenarnya nomer 90 ini warnanya lebih cerah ketimbang nomer 81.

Untuk ketahanan lipstick ini waktu dipake sih sama aja kayak lipstick matte dari brand lokal lainnya yang asalkan nggak dipake makan dan minum berat bakal tetap stay.
Lipstick ini nggak terlalu transfer dimana-mana, tipis banget kemungkinan buat transfer di sedotan, gelas, dll. Tapi pas makan ice cone, duh yang semula ice cone warna putih bersih jadi ada topping-nya.

Kesimpulannya sih, aku jadi galau (?) Meski aku nggak suka efek keringnya di bibir usai pemakaian, aku tetap suka sama produk lipstick ini karena berasa ringan di bibir saat dipake. Jadi kemungkinan untuk repurchase pasti ada, terutama untuk nomer 81 dan 89 hehe.
Dan lagi, harganya juga nggak bikin kantong jebol. πŸ˜ƒ

Sunday, August 21, 2016

REVIEW: LT Pro Velvet Matte Lipstick


Kali ini aku mau review salah satu produk lokal yang kualitasnya nggak bisa diragukan karena loveable bgt. LT Pro Velvet Matte Lipstick. Jadi aku punya 2 warna nude yang kalo aku pake itu miriiip bgt jadinya nyaris gak ada beda warnanya, yaitu:
- 101 Sandy Beige
- 106 Nude Brown


Aku suka sekali dengan kemasannya yang simple tapi enak dilihat.  Perpaduan warna yang gak rame, cuma item putih tapi bikin nggak kelihatan "murah".


Warnanya saat di-swatch di tangan memang lebih gelap. Tapi saat diaplikasikan di bibir, jadi kelihatan cerah dan nyaris sama. *Mungkin karena bibirku yang jadi agak gelap gara-gara sering pake lipstick tapi lagi males ngerawat dengan olive oil, jadinya kalo ketemu warna lipstick yang lebih muda jadi kelihatan pucet*
Tapi, No. 101 lebih ada hint orange muda. Sedangkan No. 106 terlihat dg hint pink kalem.
No. 101 ini warnanya emang lebih cerah dibanding No. 106. Dan menurutku shade No. 101 ini cocok kalo mau di-mix sama lipstick warna lain. Karena menurutku warnanya terlalu pucet, jadi lebih bagus kalo di mix dg warna lainnya.

Tekstur lipstick ini creamy dan coverage nya bagus banget. Terutama buat bibir kering. Meskipun kulit mati lagi mengelupas dan nggak bersahabat, dia bisa menutupi dengan rapi.
Teksturnya kerasa ringan saat di bibir, smooth, dan moist.
Minusnya, dia transfer kemana mana dan gampang ngilang kalo dipake makan.

Price : sekitar 85rb -95rb.
Repurchase? Yes.

Saturday, August 20, 2016

REVIEW : RED-A (Blush On, Eyeshadow, Lipstick)


Kali ini aku mau review beberapa produk RED-A yang aku punya, diantaranya yaitu:
- RED-A Blush On Duo (A)
- RED-A Eyeshadow (D)
- RED-A Lipstick 616 dan 622

RED-A Blush On Duo
Dari ketiga jenis produk RED-A yang aku punya, blush on milik RED-A ini yang menurutku cukup bikin puas. Warnanya langsung keluar. Tapiii, minusnya adalah  shimmery, karena aku lebih suka blush on yang matte. 😒 
Ada kaca mini di balik tutupnya. Untuk brush nya, lumayan enak dipakenya, nggak kayak brush bawaan lainnya yang biasanya kaku dan lebih enak kalo pake brush lain.
Untuk daya tahannya aku nggak begitu yakin berapa lama, yang jelas nggak begitu cepat ilang kok. 

RED-A Eyeshadow
Warnanya pigmented. Tanpa eyebase pun dia bisa langsung keluar. Tapi, sayangnya teksturnya yang powdery gampang rontok kalo terburu-buru dipakenya. Dia juga shimmery, tapi shimmer di mata lebih bisa aku toleransi daripada shimmer di pipi. Hehe
Eyeshadow ini terdiri dari dua warna yang kalo aku pake nggak begitu terlihat perbedaannya. πŸ˜”
Sama seperti kemasan blush on duo, pada kemasan eyeshadow juga terdapar kaca mini dibalik tutupnya.
Btw, seperti yang bisa dilihat di foto paling atas, mini pallete eyeshadow ini udah boncel bentuknya. Yap, sekali jatuh dia jadi kayak gitu. 😒


3. RED-A Lipstick
Ini adalah glossy lipstick yang cocok untuk daily use, terlebih buat tipe bibir kering yang nggak cocok pake matte lipstick. Tapi, sayangnya pilihan warna yang terlalu mencolok ini nggak cocok untuk aku pake sehari-hari dan aku memang lebih suka finish matte di bibir.
Dua shade yang aku punya adalah nomor 616 dan 622. Aku cuma swatch di tangan yaaa, karena waktu aku pake di bibirku kedua warna ini nggak begitu kelihatan bedanya πŸ˜₯



Kesimpulan:
(+) Mudah ditemukan.
(+) Super duper muraaah.
Yang paling aku suka dari ketiga jenis produk ini tentunya RED-A blush on duo. Tapi sepertinya kalo habis nggak kepikiran untuk repurchase produknya. Hihi. Mau coba blush on dari brand yang lainnya.

Dan ini adalah look setelah memakai ketiganya.


Produk lain yang aku pakai untuk look di atas:
- Wardah Hydrating Aloevera Gel
- Viva Eyebase Gel
- Fanbo Eyebrow Pencil 
- Giordani Gold Luscious Volume Mascara
- Wardah Eyeliner Pencil
- BB Cream Pixy
- DD Cream Wardah
- Nivea Lip Butter

Sunday, May 8, 2016

REVIEW: Mirabella Colorfix Lipstick Vs Wardah Longlasting Lipstick


Alasanku membuat perbandingan kedua produk ini karena mereka sama-sama produk lokal, sama-sama lipstik matte, berada di kisaran harga yang nggak beda jauh, serta kemiripan warna lipstik mirabella dan wardah yang aku punya. Dua lipstik dengan shade yang mirip ini sempat jadi lipstik andalanku πŸ˜ƒ



Biar tau semirip apa shade Mirabella Colorfix no 59 dan Wardah Longlasting Lipstik no 07, inilah swatch kedua warnanya di tanganku:


Warna-warna kayak gini tuh rasanya aku banget.

Kemasan:
Karena dus kemasannya udah aku buang, jadi aku ambil gambar dari sumber lain hihi.
Ini kemasan Mirabella Colorfix Lipstik:

Di sisi kemasan ada keterangan:
- Tidak meninggalkan bekas
- Tidak menempel pada gigi, gelas dan si Dia
- Tahan lama dengan hasil matte
- Formulanya ringan di bibir
- Warna tidak memudar dan lipstik tetap rapi.

Kalo yang ini kemasan Wardah Longlasting Lipstik:
Kemasannya simple dan nggak ada gambar heboh seperti kemasan Mirabella. Di website wardah, katanya efek kilap dari lipstik ini menghasilkan warna eksotik yang tahan lama.

Secara kemasan, keduanya sama-sama panjang. Tapi tentunya dari segi desain dan warnanya sih wardah lebih baik. Karena menurutku, warna abu-abu wardah kelihatan lebih enak dilihat dibanding warna ungunya mirabella.

Tekstur:
Sebenarnya tekturnya hampir mirip. Tapi, waktu dipoles, miranda ini lebih gampang diaplikasikan dibanding wardah. Bukan berarti si wardah ini seret banget lho. Pas udah nyatu di bibir jadinya juga sama aja kok.

Hasil:
Sama-sama matte, tapi masih transfer dimana-mana.
Waterproof tapi nggak kissproof.

Daya Tahan:
Daya tahan keduanya sih sama aja kalo menurutku. Kalo nggak dipake makan dan minum, keduanya bisa awet banget, palingan semakin lama cuma sedikit pudar. Aku nggak tahu berapa jam persisnya, yang pasti nggak akan ilang kalo nggak diusap-usap. 😁
Kalo dipake makan berat, dia akan pudar warnanya, terutama di bagian dalam bibir. Tapi, nggak ekstrim langsung ngilang semua kok. Warnanya tetep stay meskipun memudar.

Nah, keduanya itu sama-sama bikin bibirku kering ketika lipstik udah dihapus. Biasanya ini terjadi keesokan harinya. Tapi di aku, efek keringnya Mirabella Colorfix ini lebih heboh dibandingkan Wardah Longlasting Lipstik, kadang bibirku bisa sampe ngelupas 😒. Padahal aku lebih suka pake Mirabella lho, soalnya dia lebih ringan pas udah melekat dibibir 😯

Harga:
Mirabella Colorfix sekitar 39rb
Wardah Longlasting Lipstik sekitar 46rb

Repurchase: Yes, tapi mau coba warna-warna lainnya. 

Saturday, April 23, 2016

DIY: Masker Putih Telur + Jeruk Nipis/Lemon (opsional)

Selain hobi cuci muka, aku juga hobi pake masker. Beberapa produk masker udah aku coba. Mulai dari beli di minimarket terdekat sampai online shop.
Tapi, belakangan ini aku lagi males pake masker. Mungkin sejak memasuki tahun 2016 ini aku belum pake masker sama sekali 😒

Nah, kemarin tiba-tiba aja aku pgn pake masker karena ngaca kok muka kusem banget. Waktu cek stok masker di rumah, ternyata masker bedak dingin ovale tinggal 2 butir, jelas nggak cukup dong. Seingatku masih ada masker himalaya, tapi ternyata ketinggalan di kos.
Akhirnya, aku memutuskan buat bikin masker sendiri. Dulu aku sering bikin homemade masker beras. Tapi karena sekarang lagi males repot, akhirnya coba membuat homemade masker dengan bahan utama yang lebih praktis, putih telur dan jeruk nipis.

Source: www.vemale.com
Source: www.sunpride.co.id

Caranya:
- Pisahkan putih telur dengan kuning telur. Lalu ambil putih telur secukupnya, sisanya simpan di kulkas (sebutir telur, biasanya putih telurnya bisa jadi 3kali masker).
- Lalu peras jeruk nipis beberapa tetes ke putih telur (Jangan ke semua putih telur ya, cukup ke putih telur yang langsung dipake masker).

Oh ya, jeruk nipis bisa diganti dengan lemon. Tergantung stok di kulkas lagi ada yang mana. Menurutku efeknya sama aja sih. Yang jelas, bau amis dari putih telur bisa ketutup dengan aroma lemon atau jeruk nipis hihi.

Dari berbagai sumber yang sudah aku baca, fungsi putih telur untuk wajah adalah menghaluskan kulit, menghilangkan minyak di wajah, menghilangkan jerawat, menyembuhkan kulit yang terbakar matahari, menghilangkan lingkaran hitam di bawah mata, mengencangkan dan melembabkan kulit.
Sedangkan fungsi jeruk nipis dan lemon untuk wajah adalah mencerahkan, mengencangkan, mengatasi wajah kusam, mengatasi jerawat, menghaluskan kulit wajah, dll.

Meskipun ini alami, tapi efek yang dihasilkan tetep tergantung pada cocok atau nggaknya di kulit. Tipe kulitku adalah normal, tapi sedikit oily di saat-saat tertentu 😁

Nah, efek yang aku rasakan setelah memakai masker ini adalah kulit muka jadi keliatan bersih dan smooth.
Untuk kamu yang pengen efek cerah, mungkin harus dipake lebih sering dan telaten. Karena yang alami dan aman nggak mungkin hasilnya instan 😊

REVIEW: Sabun Pepaya (RDL, BDL, Ainie, Dream, Lacos)

Aku mau me-review beberapa produk sabun muka yang "katanya" berbahan dasar pepaya. Jadi sepertinya postingan kali ini bakal panjaaaang bangeeet karena beberapa produk sekaligus🚈

Jadi, bberapa waktu lalu aku sempat semacam tergila-gila dengan beragam produk sabun pepaya dari berbagai merek. Terutama pas awal-awal kuliah rasanya mukaku jadi kusam banget kena hawa super panasnya surabaya dan jalan kaki ke kampus.
Berhubung aku baca di Google manfaat pepaya untuk wajah adalah untuk: mengangkat sel kulit mati, melembabkan kulit, mengencangkan kulit, dan merawat kulit yang terbakar matahari.

Dari situlah aku mulai tertarik mencoba-coba sabun pepaya. Tentunya sebelum itu aku sempatkan browsing baca  beberapa review dulu sebelum beli.
Dan inilah review masing-masing produk pepaya yang pernah aku coba. Tapi, aku nggak akan menuliskan ingredients dari sabun-sabun pepaya ini. Soalnya kemasannya udah pada dibuang 😁 Jadi gambar-gambar yang aku pakai juga dari berbagai sumber. Yang jelas review yang aku sampaikan di sini benar-benar based on my experience ☺

1. RDL Papaya
Ini adalah sabun pepaya pertama yang aku coba. Aromanya justru bukan kayak pepaya, seperti aroma jeruk yang menyengat. Di awal pemakaian, muka ku kerasa agak perih. Tapi selanjutnya udah nggak kerasa lagi, udah normal aja rasanya.
Waktu itu aku beli sabun RDL ini di salah satu supermarket di Jombang. Waktu mau abis, aku coba cari sabun ini di beberapa supermarket di Surabaya. Tapi nggak nemu dan putus asa. Akhirnya aku beralih ke beberapa sabun cuci muka lainnya.
Dan ternyataaa, pas aku lagi kepepet beli pasta gigi di toko kelontong di deket kos, aku nggak sengaja lihat sabun ini ada di etalase. Bahagiaaa banget! Aku sempat beberapa kali repurchase sabun ini di situ, karena puas juga sama hasilnya. Muka ku rasanya bersih banget tiap habis cuci muka dan dengan pemakaian rutin kelihatan skin tone mukaku sedikit naik.
Oh ya mukaku ini termasuk tipe kulit yang jaraaang bgt tumbuh jerawat, sekalinya jerawat tumbuh, pas aku cuci muka dengan sabun ini sekitar dua harian dia mulai kempes.
Sayangnya, aku mulai ragu dengan sabun RDL yang beredar di pasaran. Apalagi sempat baca-baca sabun ini banyak dipalsukan. Jadi aku putuskan buat nggak pake sabun ini lagi daripada beresiko dapet yang palsu.
Menurutku sabun RDL ini mirip banget sama Kojie San lho. Mulai dari aroma, tekstur, sampe hasilnya juga sama.
Tapi sabun ini sepertinya kurang cocok untuk tipe kulit kering. Pas pemakaian kulit akan terasa kering, jadi rajin-rajin aja pake pelembab. ☺

2. BDL Papaya
Namanya emang mirip banget sama RDL, jadi aku kira dia semacam produk tiruan atau kalo nggak sih dia emang sepabrik dengan RDL. Ternyata aku salah. Cuma mirip aja sih.
Ini salah satu produk sabun pepaya yang aku beli waktu lagi putus asa nggak nemuin RDL, justru aku nemu ini di salah satu supermarket di Surabaya dan memutuskan untuk beli.
Meskipun udah dibeli, aku sempat ragu buat pake sabun ini. Akhirnya aku browsing dulu biar yakin kalau produk ini aman. Pas udah yakin barulah aku pake 😁
Aroma sabun BDL ini menurutku kayak permen karet tapi nggak menyengat. Kalem aja gitu, beda sama RDL. Terus dia sama sekali nggak ada efek perih pas pertana pemakaian. Busanya emang nggak sebanyak RDL, tapi sama-sama bersih hasilnya walaupun nggak seekstrim RDL yang bisa sedikit menaikkan skin tone muka ku. Dan yang aku rasakan, BDL ini juga nggak begitu bikin kulit kering, sekering pas pake RDL.

3. Ainie Papaya
Sabun ini aku beli barengan pas beli sabun BDL. Bentuk sabunnya sama-sama kotak, tapi yang bikin beda dia ada kayak potongan-potongan pepaya gitu di dalamnya. Aromanya menurutku agak aneh, entahlah aku nggak bisa mendeskripsikan aromanya. Kesanku nggak banyak sih tentang produk ini. Tapi menurutku efeknya sih sama aja kayak BDL hehe.

4. Dream Papaya
Waktu aku beli Dream Papaya, sabun ini masih termasuk dalam produk baru di Indomart dan Alfamart. Bahkan promonya beli 1 gratis 1, tapi waktu aku beli belum ada promo itu sih πŸ˜₯
Karena penasaran dengan kata "Papaya", akhirnya aku coba deh sabun ini.
Menurutku, aroma sabun ini kayak ada sedikit buah pepaya-nya. Sedikit. πŸ˜…
Untuk teksturnya tuh kayak perpaduan antara RDL dan BDL, jadi warnanya orange mencolok kayak RDL tapi busanya kayak BDL. Begitu pula dengan efek yang dihasilkan. Jadi dia kayak ada di tengah-tengahnya gitu *apasih* 😲
Btw, aku baru aja repurchase sabun ini lhoo, karena tiba-tiba kangen sama sabun pepaya-pepayaan hihi. Dan nilai plus sabun Dream ini, gampang ditemui di Indomart dan Alfamart. Jadi resiko dipalsuin juga kecil banget πŸ˜…

5. Lacos Papaya
Source : beauty-theraskin.blogspot.com
Aku beli sabun Lacos Papaya ini bukan tujuan utama sih sebenarnya. Tapi, dia masuk ke rangkaian paket perawatan Theraskin. Jadi otomatis aku pake dong. Dia ini satu-satunya sabun muka pepaya  cair yang pernah aku coba.
Aromanya lembut, busa yang dihasilkan juga nggak banyak. Aku sampai harus dua kali pake tiap cuci muka.
Tapi, diantara semua sabun pepaya yang pernah aku coba, aku paling suka dengan Lacos. Muka ku jadi lembuuut banget tiap abis cuci muka, efek cerahnya juga dapet banget. Karena puas, akhirnya aku repurchase. Tapi karena dia harus beli secara online terus, lama-lama aku ngerasa berat di ongkir. Jadi dengan berat hati aku nggak pake lacos lagi 😯

Btw, aku ini hobi banget cuci muka. Padahal katanya kalo keseringan cuci muka malah nggak bagus 😒
Untuk sekarang, aku nggak pernah setia sama satu produk sabun cuci muka. Coba-coba aja gitu semuanya. Bahkan dalam sekali belanja, kalo lagi khilaf aku bisa beli beberapa sabun cuci muka sekaligus buat dicobain *serakah* 😰
Alhamdulillah, sejauh ini nggak ada masalah di kulitku 😊
Tapi yang jelas sih demam pepaya-pepayaan ini udah berlalu ~